Pengertian Tauhid dan Pembagiannya Beserta Dalil

Pengertian Tauhid dan Pembagiannya

Pengertian Tauhid dan Pembagiannya. Tauhid merupakan masalah yang sangat urgen. Karenanya, Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan makhluk-Nya, mengutus para utusan-Nya, menurunkan kitab-kitab-Nya, mensyariatkan jihad, dan membelah manusia menjadi dua golongan; satu golongan di Surga dan satu golongan lainnya di Neraka, dan Allah subhanahu wa ta’ala tidak menerima amal hamba kecuali jika dibangun di atas tauhid.

PENGERTIAN TAUHID

Tauhid secara bahasa adalah bentuk masdar dari kata wahhada-yuwahhidu-tauhiidan yang berarti mengesakan. Dan secara istilah syar’i adalah mengesakan Allah dan tidak menyekutukan-Nya dalam hal-hal yang menjadi kekhususan Allah subhanahu wa ta’ala.

PENJELASAN DETAIL

Tauhid secara bahasa adalah bentuk masdar dari kata (wahhada-yuwahhidu-tauhiidan) yang artinya mengesakan. (Al-Qamus al-Muhit 1/343 karya al-Fairuz Abdai). Atau bisa dikatakan tauhid merupakan bentuk masdar dari fi’il wahhada-yuwahhidu (dengan huruf ha di tasydid), yang artinya menjadikan sesuatu satu saja.

Adapun tauhid secara istilah syar’i, makna tauhid adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya (Syarh Tsalatsatil Ushul, 39). Atau bisa juga didefinisikan yaitu tauhid adalah berarti mengesakan Allah dan tidak menyekutukan-Nya dalam hal-hal yang menjadi kekhususan Allah subhanahu wa ta’ala. Atau dengan kata lain. tauhid adalah keyakinan yang bulat tentang keesaan Allah dengan mengesakan-Nya saja dalam rububiyyah, ibadah, serta nama-nama dan sifat-sifat-Nya yang mulia. (Al-Qaul al-Sadid fi Maqasid Tauhid hlm. 17 oleh al-Syaikh Abdurrahman al-Sa’di). Dari makna ini sesungguhnya dapat dipahami bahwa banyak hal yang dijadikan sesembahan oleh manusia, bisa jadi berupa Malaikat, para Nabi, orang-orang shalih atau bahkan makhluk Allah yang lain, namun seorang yang bertauhid hanya menjadikan Allah subhanahu wa ta’ala sebagai satu-satunya sesembahan saja.

PENGERTIAN TAUHID DAN PEMBAGIANNYA

Jika memang demikian pentingnya tauhid maka mencurahkan jerih payah untuk menjelaskan masalah ini kepada umat sangatlah mendesak, lebih dari segala kebutuhan umat lainnya. Bagaimana tidak, kehinaan yang dialami oleh umat sekarang ini tidak lain adalah dosa-dosa mereka sendiri yang mengabaikan hak Allah, khususnya mewujudkan konsekuensi tauhid dan berserah diri hanya kepada-Nya.

Tidak diragukan bahwa jika pondasi utama ini telah diabaikan maka masalah lainnya akan lebih diabaikan. Sebab, barang siapa meremehkan pondasi maka akan lebih meremehkan lainnya. Seorang yang mau mencermati dengan seksama keadaan generasi salaf dahulu, niscaya dia akan mendapati bahwa segala kejayaan yang mereka peroleh adalah karna mereka telah mewujudkan tauhid. Maka hendaknya seorang muslim untuk memperioritaskan dan mencurahkan tenaganya pertama kali untuk mempelajari tauhid. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

فَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَىٰكُمْ

“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosa-dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.” (QS. Muhammad: 19). Berikut ini sedikit penjelasan tentang pengertian tauhid dan pembagiannya. Wallahu A’lam

PEMBAGIAN TAUHID

Berdasarkan penelitian yang seksama terhadap dalil-dalil Al-Qur’an dan Sunnah Nabi , para ulama menyimpulkan bahwa tauhid memiliki pembagian tauhid terbagi menjadi tiga:

  1. Tauhid Rububiyah
  2. Tauhid Uluhiyah
  3. Tauhid Asma wa Sifat



Posting Komentar untuk "Pengertian Tauhid dan Pembagiannya Beserta Dalil"