Apa Saja Sunnah-Sunnah Shalat?

Sunnah Sunnah Shalat

Sunnah-sunnah shalat terbagi menjadi dua: (1). sunnah perbuatan dan (2). sunnah perkataan.

Sunnah-sunnah perbuatan adalah mengangkat kedua tangan bersama takbiratul ihram, saat rukuk, bangkit dari rukuk dan meletakkan kedua tangannya sesudah itu, berdasarkan keterangan hadits,

أنَّ مَالِكَ بْنَ الحُوَيْرِثِ إِذَا صَلَّى كَبَّرَ ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ رَفَعَ يَدَيْهِ وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ رَفَعَ يَدَيْهِ وَحَدَّثَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ -كَانَ يَفْعَلُ هٰكَذَا

Bahwa Malik bin al-Huwairits apabila shalat, maka dia bertakbir dan mengangkat kedua tangannya, dan apabila hendak rukuk, maka dia juga mengangkat kedua tangannya, dan apabila dia mengangkat kepalanya dari rukuk, maka dia mengangkat kedua tangannya, dan dia menceritakan bahwa Rasullah  melakukan demikian itu.[1].

Meletakkan tangan kanan pada tangan tangan kiri dan meletakkan keduanya di dada saat berdiri, pandangannya ke tempat sujudnya, merenggangkan kedua kakinya saat berdiri, kedua tangannya memegang kedua lututnya dengan merenggangkan jari-jari saat rukuk, menghamparkan punggung saat rukuk dan menjadikan kepalanya sejajar dengan punggungnya.

Adapun Sunnah-sunnah perkataan adalah doa istiftahbasmalah, ta’waudz, ucapan aamiin, membaca surat tambahan setalah surat al-Fatihah, membaca tasbih (subhaana rabbiyal ‘adzhim dan subhaana rabbiyal a’laa) lebih dari satu kali saat rukuk dan sujud dan membaca doa setalah tasyahud sebelum salam.[2]

 



[1] Diriwayatkan oleh Muslim, no. 391.

[2] [Disalin dari kitab ‘Al-Fiqh al-Muyassar’ Penyusun Syaikh Abdul Aziz Mabruk al-Mahdi, Syaikh Abdul Karim bin Shunaitan al-Amri, Syaikh Abdullah bin Fahd asy-Syarif dan Syaikh Faihan bin Syali al-Muthairi, Judul dalam Bahasa Indonesia ’Fiqih Muyassar’ Penerjemah Izzudin Karimi Lc, Penerbit Pustaka Darul Haq, Cetakan Ketujuh Dzulqo’dah 1440 H – Juli 2019 M].



Posting Komentar untuk "Apa Saja Sunnah-Sunnah Shalat?"