Dzikir setelah shalat fardhu Dzikir ini dikerjakan setelah mengerjakan sholat lima waktu ini yaitu Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Shubuh. Dan dzikir ini adalah dzikir yang dilakukan Nabi ﷺ tatkala beliau telah selesai mengerjakan diantara salah satu lima waktu ini yakni ketika Nabi ﷺ selesai salam dari shalat Dzuhur atau (lima waktu lain) maka kemudian beliau ﷺ membaca dzikir-dzikir ini. Adapun jika seseorang ingin berdoa setelah salam maka diperbolehkan dengan catatan jika ada perkara yang penting atau karna ada kebutuhan yang mana ia harus mendoakannya maka ini diperbolehkan asalkan tidak terlalu sering, karna hukum pada asalnya seseorang yang harus dikerjakan setelah salam itu adalah berdzikir bukan berdoa dan inilah yang diajarkan oleh Nabi ﷺ. Adapun terkait dzikir apa saja yang dibaca ketika setelah salam yaitu, (sebagaiamana yang ada dibawah ini) berikut adalah dzikirnya:
MEMBACA (ASTAGHFIRULLAH) 3X
أَسْتَغْفِرُ اللهَ
ASTAGHFIRULLAH
“Aku memohon ampun kepada Allah.”
MEMBACA (ALLAHUMMA ANTAS SALAM) 1X
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
ALLAHUMMA ANTAS SALAAM WA MINKAS SALAAM TABAARAKTA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM
“Ya Allah, Engkau Mahasehatera, dan hanya dari-Mu kesejahteraan, Mahasuci Engkau, wahai Rabb Pemilik keagungan dan kemuliaan.”[1]. Kemudian dzikir setelah shalat fardhu selanjutnya adalah,
MEMBACA (LAA ILAAHA ILLAH-ALLAHUMMA LAA MAANI’A) 1X
لَا إلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
LAA ILAAHA ILLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAY-IN QADHIR, ALLAHUMMA LAA MAANI’A LIMAA A’THAYTA, WA LAA MU’THIYA LI MAA MANA’TA, WA LAA YANFA’U DZAL JADDI MINKAL JADDU
“Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat mencegah apapun yang Engkau beri dan tidak ada pula yang dapat memberi apapun yang Engaku cegah. Tidak berguna kekayaan serta kemuliaan itu bagi pemilik dari siksa-Mu.”[2].
MEMBACA (LAA ILAAHA ILLAH-LAA HAWLAA) 1X
لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
LAA ILAAHA ILLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAY-IN QADHIR, WA LAA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH, LAA ILAAHA ILLAH, WA LAA NA’BUDHU ILLA IYYAHU, LAHUN NI’MATU, WA LAHUL FADHLU WA LAHUTS TSANAAUL HASANU, LAA ILAAHA ILLAH MUKHLISHIINA LAHUD DHINNA WA LAW KARIHAL KAAFIRUUN
“Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tidak ada ilah yang berhak untuk diibadahi dengan benar selain Allah semata. Kami tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya nikmat, anugrah, dan pujian yang baik. Tidak ada ilah yang berhak untuk diibadahi dengan benar melainkan Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, walau orang-orang kafir tidak menyukainya.”[3]. Kemudian dzikir setelah shalat fardhu selanjutnya yaitu,
MEMBACA (LAA ILAAHA ILLAH) 10X
لَا إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
LAA ILAAHA ILLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAY-IN QADHIR
“Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, dan bagi-Nya segala pujian. Dia adalah yang menghidupkan (orang yang sudah mati atau memberi ruh janin yang akan dilahirkan) dan yang mematikan (para makhluk). Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 10x setiap selesai shalat Maghrib dan Shubuh). Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa setelah shalat Maghrib dan Shubuh membaca: (yaitu doa diatas ini) maka Allah akan tulis setiap satu kali 10 kebaikan, dihapuskan 10 keburukan, diangkat 10 derajat, dilindungi dari berbagai keburukan, dan dicegah dari godaan syaithan yang terkutuk.”[4]. Dzikir setelah shalat fardhu ini dibaca 10x.
MEMBACA (ALLAHUMMA A’INNII ‘ALA DZIKRIKA) 1X
اَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
ALLAHUMMA A’INNI ALA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI ‘IBAADATIKA
“Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir kepada-Mu, juga bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu.”[5].
MEMBACA (SUBHAANALLAH) 33X
سُبْحَانَ اللهِ
SUBHAANALLAH
“Mahasuci Allah.”
MEMBACA (ALHAMDULILLAH) 33X
اَلْحَمْدُ للهِ
ALHAMDULILLAH
“Segala puji bagi Allah.”
MEMBACA (ALLAHU AKBAR) 33X
اَللهُ أَكْبَرُ
ALLAHUAKBAR
“Allah Mahabesar.” Kemudian untuk melengkapinya menjadi serratus dengan membaca:
MEMBACA (LAA ILAAHA ILLAH) 1X
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
LAA ILAAHA ILLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAY-IN QADHIR
“Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” Barang siapa yang membaca ke empat doa ini yaitu (tasbih 33x, tahmid 33x, takbir 33x, dan tahli 1x dengan jumlah 100) maka akan diampuni kesalahannya meski seperti buih dilautan, jika dibaca setiap kali selesai shalat.[6].
MEMBACA SURAT AL IKHLAS, AL FALAQ DAN AN NAS 1X
Membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas setiap selesai shalat wajib (fardhu), yang lima waktu.[7].
Surat Al Ikhlas
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ {1} اللَّهُ الصَّمَدُ {2} لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ {3} وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ {4}
Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Kuasa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 1-4).
Surat Al Falaq
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ {1} مِن شَرِّ مَا خَلَقَ {2} وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ {3} وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ {4} وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ {5}
Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (QS. Al-Falaq: 1-5).
Surat An Nas
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ {1} مَلِكِ النَّاسِ {2} إِلَهِ النَّاسِ {3} مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ {4} الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ {5} مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ {6}
Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. An-Naas: 1-6).
MEMBACA AYAT KURSI 1X
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al-Baqarah: 225). Barang siapa yang membacanya setiap selesai shalat, maka tidak ada yang menghalanginya untuk masuk surga selain kematian, yakni dia belum bisa masuk surga, karena belum datang kematian.[8].
MEMBACA (ALLAHUMMA INNI AS-ALUKA ‘ILMAN NAAFI’AN) 1X
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
ALLAHUMMA INNI AS-ALUKA ILMAN NAAFI’AN, WA RIZQAAN THAYYIBAN, WA AMALAN MUTAQABBALAN
“Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan amal yang diterima.”[9].
_____________________
Keterangan:
1). Diriwayatkan oleh Muslim, no. 591[135].
2). Diriwayatkan oleh Bukhari, no. 844.
3). Diriwayatkan oleh Muslim, no. 594.
4). Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 3474. Ia berkata, “Hadits ini hasan gharib shahih.”
5). Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 1522.
6). Diriwayatkan oleh Muslim, no. 597.
7). Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 1523.
8). Diriwayatkan oleh an-Nasa’I dalam Amalul Yaum wal Lailah no. 100 dan Ibnus Sunni, no. 124 dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu. Dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’.
9). Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, no. 925, Shahih Ibni Majah (1/152, no. 753).
[Disalin dari buku ’Doa dan Wirid, Mengobati guna-guna dan sihir menurut al-Qur’an dan as-Sunnah’ Pengarang Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Cetakan Ketiga Puluh Tiga Rabiul Awwal 1440 H – Januari 2018 M].
Dengan sedikit diringkas dan kamu bisa baca doa dan dzikir pagi atau lainnya di website ini insyallah lengkap dan sudah di mengikuti al qur’an dan As Sunnah.
Wallahu A’lam.
Baca juga:
Posting Komentar untuk "Dzikir Setelah Shalat Fardhu Lengkap Sesuai Al-Qur'an dan As-Sunnah"