Bacaan Doa dan Dzikir Yang Berkaitan Dengan Angin, Petir dan Hujan. Dan diantara bentuk-bentuk penghambaan saat melihat tanda-tanda kebesaran Allah ini, adalah Dzikrullah Subhanahu wa Ta’ala (berdzikir kepada Allah) dan berdoa kepada-Nya.
وَهُوَ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ ٱلرِّيَـٰحَ بُشْرًۢا بَيْنَ يَدَىْ رَحْمَتِهِۦ ۚ وَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءًۭ طَهُورًۭا لِّنُحْـِۧىَ بِهِۦ بَلْدَةًۭ مَّيْتًۭا وَنُسْقِيَهُۥ مِمَّا خَلَقْنَآ أَنْعَـٰمًۭا وَأَنَاسِىَّ كَثِيرًۭا
“Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.” (QS. Al-Furqan (25) ayat 48-49).
Dan diantara perkara yang disyariatkan atas hamba saat turun hujan ada dua hal yang terkumpul di dalamnya doa dan dzikir. Adapun diantara bacaan doa atau dzikirnya adalah,
D0A APABILA ANGIN BERTIUP KENCANG
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا.
ALLAHUMMA INNII ASALUKA KHAIRAHAA WA A’UUDZU BIKA MIN SYARRIHAA
(Ya Allah, sungguh, aku memohon kepada-Mu kebaikan angin, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya).[1]
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ.
ALLAHUMMA INNII ASALUKA KHAIRAHAA WA KHAIRA MAA FIIHAA WA KHAIRA MAA URSILAT BIHI WA A’UUDZU BIKA MIN SYARRIHAA WA SYARRI MAA FIIHAA WA SYARRI MAA URSILAT BIHI
(Ya Allah, sungguh, aku memohon kepada-Mu kebaikan angin, kebaikan yang dikandungnya, dan kebaikan yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan yang ada di dalamnya dan keburukan yang dibawanya).[2]. Kemudian setelahnya adalah doa meminta hujan.
DOA MEMINTA HUJAN
اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا مَرِيعًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ عَاجِلًا غَيْرَ آجِلٍ.
ALLAHUMMASQINA GHAITSAN MUGHITSAN MARI’AN NAFI’AN GHAIR DHARRIN ‘AJILAN GHAIRA ‘AJILIN
(Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang dapat menolong kami, yang menyenangkan kami, menyuburkan lagi bermanfaat dan tidak membahayakan, segera jangan ditunda-tunda).[3]
اللَّهُمَّ أَغِثْنَا اللَّهُمَّ أَغِثْنَا اللَّهُمَّ أَغِثْنَا.
ALLAHUMMA AGHITSNAA ALLAHUMMA AGHITSNAA ALLAHUMMA AGHITSNAA
(Ya Allah berilah kami hujan, Ya Allah berilah kami hujan, Ya Allah berilah kami hujan).[4].
DZIKIR KETIKA MENDENGAR PETIR/HALILINTAR
سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ.
SUBHAANAL LADZII YUSABBIHUR RA’DU BIHAMDIHI WAL MALAAIKATU MIN KHIIFATIHI
(Mahasuci Allah yang halilintar bertasbih dengan memuji-Nya, seperti halnya para Malaikat, karena takut kepada-Nya).[5] Berikutnya adalah doa apabila turun hujan (doa saat hujan turun atau ketika hujan turun).
D0A APABILA TURUN HUJAN
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا.
ALLAHUMMA SHAYYIBAA NAAFI’AAN
(Ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat).[6]
DZIKIR SETELAH HUJAN TURUN
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ.
MUTHIRNAA BIFADLILLAHI WA RAHMATIHI
(Hujan turun kepada kita karena karunia Allah dan rahmat-Nya).[7]
DOA AGAR HUJAN DIALIHKAN KE TEMPAT LAIN
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ.
ALLAHUMMA HAWALAINA WA LAA ‘ALAINA ALLAHUMMA ‘ALA AAKAAMI WAL JIBAALI WADHIDHIROOBI WA BUTHUUNIL AWDIYATI WA MANAA BITISYSYAJARI
(Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan membahayakan kami. Ya Allah turunkanlah hujan ke dataran tinggi, jurang-jurang yang dalam serta pada tempat-tempat tumbuhnya pepohonan).[8] Wallahu Ta’ala A’la wa A’lam
_____________________
Keterangan:
1). Rasulullah bersabda: “Angin termasuk rahmat Allah yang datang membawa rahmat, namun kadang kala membawa azab. Maka apabila kalian melihat angin Kencang, janganlah kalian memakinya, tetapi mintalah kepada Allah kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya.” Shahih: HR. Abu Dawud (no. 507) dan Ibnu Majah (no. 3727). Lihat Shahih al-Adzkár (no. 521/381).
2). Shahih: HR. Muslim (no. 899 [15]), at-Tirmidzi (no. 3449) dari Aisyah.
3). Shahih: HR. Abu Dawud (no. 1169)–lihat Shahih Abi Dawud (I/216). Pada riwayat lain dinukil bahwa Nabi mengangkat dua tangan ketika meminta hujan, mengangkat keduanya tidak melewati kepala (Sunan Abu Dawud [no. 1168]) sehingga terlihat kedua ketiaknya, adapun telapak tangan beliau mengarah ke bumi. (Sunan Abu Dawud [no. 1171]). Lihat juga Shahih al-Bukhari (no. 1030, 1031) dan Shahih Muslim (no. 895, 896).
4). Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 1014), dan oleh Muslim (no. 897 [8]),dari Anas bin Malik.
5). Shahih: Lihat al-Muwaththa (II/757, no. 26), al-Bukhari dalam kitab al-Adabul Mufrad (no. 723), Shahih al-Adabul Mufrad (no. 556), dan al-Baihaqi (III/362). Lihat al-Kalimuth Thayyib (no. 157). Syaikh al-Albani menyatakan: “Hadits ini mauquf sanadnya namun shahih,” yaitu dari Abdullah bin az-Zubair.
6). Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 1032). Lihat Fat-hul Bari (II/518).
7). Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 846, 1038), Muslim (no. 71). Tidak boleh seseorang menisbatkan hujan kepada bintang, karena hujan datang dengan sebab rahmat Allah, bukan karena keberadaan bintang. Orang yang menisbatkan hujan kepada bintang maka ia telah kufur kepada Allah.
8). Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 1013, 1014) serta Muslim (no. 897) dari Anas bin Malik.
[Disalin dari buku ’Doa dan Wirid, Mengobati guna-guna dan sihir menurut al-Qur’an dan as-Sunnah’ Pengarang Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Cetakan Ketiga Puluh Tiga Rabiul Awwal 1440 H – Januari 2018 M].
Wallahu A’lam
Baca juga:
- Dzikir Pagi Lengkap Sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah
- Dzikir Sore Lengkap Sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah
- Doa Berlindung Dari Penyakit (Arab Latin dan Artinya Serta Faedahnya)
- Kumpulan Doa Islam Sehari Hari Lengkap
- Doa Masuk Kamar Mandi (Arab Latin dan Artinya Serta Faedahnya)
- Bacaan Sholat Lengkap Benar, Arab dan Artinya
Posting Komentar untuk "Bacaan Doa dan Dzikir Yang Berkaitan Dengan Angin, Petir dan Hujan"