Dzikir sebelum tidur. Tidur merupakan nikmat yang besar dari Allah subhanahu wa ta’ala bagi orang yang bisa tidur. Kenapa? Karna disana ada sebagian orang yang Allah subhanahu wa ta’ala mencabut kenikmatan (tidur) dari dirinya. Maka dari itu, kita sebagai hamba Allah yang beriman harus banyak-banyak bersyukur kepada-Nya dan berdoa kepada Allah agar kita tidak termasuk orang-orang yang sebagaiamana Allah sebut dalam surah Saba ayat 13, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, (artinya) “Dan sedikit sekali dari hamba-hambaku yang bersyukur.” Maka diantara bentuk kita bersyukur kepada Allah yaitu mentaati dan mengamalkan apa yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan dan dzikir sebelum tidur merupakan amalan yang dianjurkan oleh Nabi kita untuk membacanya sebelum tidur. Adapun dzikir sebelum tidur sebagaimana yang tertera dalam urutan dibawah ini,
1. Membaca Surat,
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ.
Dari Aisyah bahwa biasa Nabi ﷺ bila hendak beranjak ke tempat tidurnya pada setiap malam, beliau menyatukan kedua telapak tangannya, lalu meniupnya dan membacakan, “QULHUWALLAHU AHAD..” dan, “QUL `A’UUDZU BIRABBIL FALAQ…” serta, “QUL `A’UUDZU BIRABBIN NAAS..” Setelah itu, beliau mengusapkan dengan kedua tangannya pada anggota tubuhnya yang terjangkau olehnya. Beliau memulainya dari kepala, wajah dan pada anggota yang dapat dijangkaunya. Hal itu, beliau ulangi sebanyak tiga kali.[1]. (QS. Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas).
2. Membaca ayat Kursi.
Surat Al-Baqarah (2) Ayat 255
ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌۭ وَلَا نَوْمٌۭ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍۢ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ.
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”[2]. (QS. Al-Baqarah: 255).
3. Membaca dua ayat terakhir Al-Baqarah,
Surat Al-Baqarah (2) Ayat 285-286
ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَـٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍۢ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ (٢٨٥) لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًۭا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَـٰفِرِينَ (٢٨٦).
“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”[3]. (QS. Al-Baqarah: 285-286).
4. Membaca Doa,
Dari Al Bara’ bin ‘Azib berkata, “Nabi ﷺ bersabda, “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu dan ucapkanlah:
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ.
(Ya Allah, aku pasrahkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu dengan perasaan senang dan takut kepada-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari siksa-Mu melainkan kepada-Mu. Ya Allah, aku beriman kepada kitab-Mu yang Engkau turunkan dan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus).[4].
5. Membaca Doa,
Dari Abu Hurairah dia berkata; Nabi ﷺ bersabda, “Apabila seseorang dari kalian hendak tidur, maka hendaklah ia mengibaskan di atas tempat tidurnya dengan kain sarungnya, karena ia tidak tahu apa yang terdapat di atas kasurnya. Lalu mengucapkan doa:
بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ
(Dengan nama-Mu Wahai Tuhanku, aku baringkan punggungku dan atas nama-Mu aku mengangkatnya, dan jika Engkau menahan diriku, maka rahmatilah daku, dan jika Engkau melepaskannya, maka jagalah sebagaimana Engkau menjaga hamba-Mu yang shalih).[5].
6. Membaca Doa,
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwasanya dia pernah memerintahkan seseorang yang hendak tidur untuk membaca doa,
اللَّهُمَّ خَلَقْتَ نَفْسِي وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا إِنْ أَحْيَيْتَهَا فَاحْفَظْهَا وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ.
(Ya Allah, Engkau telah menciptakan diriku dan Engkaulah yang akan mematikannya. Matiku dan hidupku hanyalah untuk-Mu. Apabila Engkau menghidupkan diriku, maka jagalah. Dan apabila Engkau mematikan diriku, maka ampunilah. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna).[6].
7. Membaca Doa,
Dari Hudzaifah bin Al Yaman radhiallahu’anhuma bahwa Nabi? ﷺ apabila hendak tidur beliau meletakkan tangannya di bawah kepalanya kemudian mengucapkan:
اللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ.
(Ya Allah, lindungilah aku dari azab-Mu pada hari Engkau kumpulkan atau Engkau bangkitkan hamba-hamba-Mu). [7].
8. Membaca Doa,
Dari Hudzaifah bin Yaman dia berkata, “Apabila Nabi ﷺ hendak tidur, beliau mengucapkan:
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا.
(Dengan nama-Mu aku mati dan aku hidup).[8]. Dan dzikir sebelum tidur yang terakhir adalah membaca dua surah yaitu,
9. Membaca Dua Surah,
Dari Jabir radhiallahu’anhu? ia berkata; Nabi? ﷺ tidak tidur hingga beliau membaca surah At Tanzil As Sajdah (Surah As-Sajdah), serta Tabarak (Surah Almulk).[9].
_____________________
Keterangan
1). Shahih: HR. AI-Bukhari (no. 5017), Abu Dawud (no. 50561, at-Tirmidzi (no. 3402), Ahmad (VI/116), an-Nasai dalam Amalul Yaum wal Lailah (no. 793). Lihat Silsilah Ahadits ash- Shahihah (no. 3104).
2). Yakni surah Al-Baqarah ayat 255. “Barangsiapa membacanya ketika akan tidur, maka ia senantiasa dijaga (dilindungı) oleh Allah dan tidak akan didekati oleh syaitan sampai Shubuh.” Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 2311)/Fat-hul Bari (IV/487).
3). “Barangsiapa membaca dua ayat tersebut pada malam hari, maka dua ayat tersebut telah benar-benar mencukupinya.” Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 5051) dan Muslim (no. 807,808) Lihat Fat-hul Bari (IX/94).
4). Rasulullah bersabda: “Apabila engkau mati pada malam itu, maka engkau mati di atas fitrah (Islam). Dan jadikanlah kalimat (dzikir) itu sebagai kalimat terakhir yang engkau ucapkan. Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 247, 6311, 6313, 6315, 7488), Muslim (no. 2710), Abu Dawud (no. 5046), at-Tirmidzi (no. 3394), dan Ahmad (IV/290).
5). Nabi bersabda: “Apabila seseorang di antara kalian bangkit dari tempat tidurnya kemudian ingin kembali lagi, maka hendaknya dia mengıbaskan ujung kainnya sebanyak 3x, dan menyebut Nama Allah, karena dia tidak tahu apa yang ditinggalkannya di atas tempat tidur setelah dia bangkit. Apabila dia ingın berbaring, maka hendaklah membaca: “Bismika Rabbi…”. Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 6320), Muslim (no. 2714) at-Tirmidzi (no. 3401), dan an-Nasai dalam kitab Amalul Yaum wal Lailah (no. 796)
6). Shahih: HR. Muslim (no. 2712 [60]), Ahmad (II/79), dan Ibnus Sunni dalam Amalul Yaum wal Lailah (no. 721).
7). Rasulullah, jika akan atau hendak tidur, terbiasa meletakkan tangan kanan di bawah pipinya, kemudian beliau membaca: “Allahumma qini…” Shahih: HR. Al-Bukhari, Shahih al-Adabil Mufrad (no. 921) dari al-Bara, at-Tirmidzi (no. 3398) dari Hudzaifah, dan Abu Dawud (no. 5045) dari Hafshah. Lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah (no. 2754).
8). Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 6312, 6324) dari Hudzaifah bin al-Yaman dan Muslim (no. 2711) dari al-Bara.
9). Shahih: HR. Al-Bukhari/ Shahih al-Adabil Mufrad (no. 1207, 1209), at-Tirmidzi (no. 3404), Ahmad (I/340), ad-Darimi (/455) dan lainnya. Lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah (no. 585).
[Disalin dari buku ’Doa dan Wirid, Mengobati guna-guna dan sihir menurut al-Qur’an dan as-Sunnah’ Pengarang Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Cetakan Ketiga Puluh Tiga Rabiul Awwal 1440 H – Januari 2018 M].
Wallahu A’lam
Baca juga:
- Bacaan Doa dan Dzikir Yang Berkaitan Dengan Angin, Petir dan Hujan
- Bacaan Sholat Lengkap Benar, Arab dan Artinya
- Doa Bangun Tidur (Arab Latin dan Artinya Serta Faedahnya)
- Doa Berlindung Dari Penyakit (Arab Latin dan Artinya Serta Faedahnya)
- Doa Berlindung Dari Virus Corona Lengkap (Arab Latin dan Artinya)
Posting Komentar untuk "Dzikir Sebelum Tidur Lengkap Sesuai Al-Quran dan As-Sunnah"