Hadits Arbain Ke 2. Hadits ini (hadits arbain ke 2) amat berharga, karena mencakup semua fungsi perbuatan lahiriah dan batiniah, serta menjadi tempat merujuk bagi semua ilmu syari’at dan menjadi sumbernya. Oleh sebab itulah hadits (hadits arbain ke 2) ini menjadi induk ilmu sunnah, sebagaimana Al-Fatihah yang disebut ummul Qur’an (induk Al-Qur’an) karena mencakup semua makna-makna Al-Qur’an.
Dan hadits (hadits arbain ke 2) ini menunjukkan adanya contoh berpakaian yang bagus, berperilaku baik dan bersih ketika datang kepada ulama, orang-orang terhormat atau kepada para penguasa, karena Jibril ketika datang untuk mengajarkan agama kepada manusia dalam keadaan seperti itu.
LAFADZ HADITS
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ . قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ .
[رواه مسلم]
KOSA KATA
:طلع Terbit atau datang
:أسند Menyandarkan
:كفَّيه مثنى كف Kedua telapak tangan
:فخذيه Kedua pahanya
:انطلق Berangkat atau Bertolak
:ركبتيه Kedua lututnya
:أثر Bekas
:الحفاة ج الحافي Telanjang kaki
:أمارات ج أمارة Tanda-tanda
:العراة ج العاري Telanjang
:رعاء ج راعي Penggembala
:يتطاولون Saling meninggikan
ARTI HADITS
Dari Umar radhiallahu ‘anhu juga dia berkata: Ketika kami duduk-duduk di sisi Rasulullah ﷺ suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi ﷺ lalu menempelkan kedua lututnya kepada lututnya (Rasulullah ﷺ) seraya berkata, “Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?”, Maka bersabdalah Rasulullah ﷺ: “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang berhak disembah dengan benar) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji (ke Baitullah) jika mampu”, kemudian dia berkata, “anda benar”. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “Beritahukan aku tentang Iman”. Lalu beliau ﷺ bersabda, “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk”, kemudian dia berkata, “anda benar”. Kemudian dia berkata lagi: “Beritahukan aku tentang lisan”. Lalu beliau bersabda, “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau”. Kemudian dia berkata, “Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda, “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya”. Dia berkata, “Beritahukan aku tentang tanda-tandanya”, beliau ﷺ bersabda, “Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin lagi penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya”, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah ﷺ) bertanya, “Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”. Beliau bersabda, “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian”.
(Riwayat Muslim).
CATATAN
- Hadits ini (hadits arbain ke 2) merupakan hadits yang sangat dalam maknanya, karena di dalamnya terdapat pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan.
- Hadits ini (hadits arbain ke 2) mengandung makna yang sangat agung karena berasal dari dua makhluk Allah yang terpecaya, yaitu: Amiinussamaa’ (kepercayaan makhluk di langit/Jibril) dan Amiinul Ardh (kepercayaan makhluk di bumi/Rasulullah ﷺ).
KANDUNGAN HADITS
- Disunnahkan untuk memperhatikan kondisi pakaian, penampilan dan kebersihan, khususnya jika menghadapi ulama, orang-orang mulia dan penguasa.
- Siapa yang menghadiri majlis ilmu dan menangkap bahwa orang-orang yang hadir butuh untuk mengetahui suatu masalah dan tidak ada seorangpun yang bertanya, maka wajib baginya bertanya tentang hal tersebut meskipun dia mengetahuinya agar peserta yang hadir dapat mengambil manfaat darinya.
- Jika seseorang yang ditanya tentang sesuatu maka tidak ada cela baginya untuk berkata. “Saya tidak tahu”, dan hal tersebut tidak mengurangi keududkannya.
- Kemungkinan malaikat tampil dalam wujud manusia.
- Termasuk tanda hari kiamat adalah banyaknya pembakangan terhadap kedua orang tua. Sehingga anak-anak mempermalukan kedua orang tuanya sebagaimana seorang tua mempermalukan hamba-sahanyanya.
- Tidak disukainya mendirikan bangunan yang tinggi dan membaguskannya selama tidak dibutuhkan.
- Di dalamnya terdapat dalil bahwa perkara ghaib tidak ada yang mengetahuinya selain Allah ta’ala.
- Di dalamnya juga terdapat keterangan tentang adab dan cara duduk dalam majlis ilmu.
- Wajib bagi kita untuk mentauhidkan Allah subhanahu wa ta’ala (tauhid: tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma wa sifat).
Inilah penjelasan sedikit dari hadits arbain ke 2 tentang tingkatan agama Islam.
_____________________
Keterangan
[Disalin dari kitab al-Arba’uun an-Nawawiyyah Pengarang Muhyidin Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Judul dalam bahasa Indonesia “Hadits Arbain Nawawiyah” Penerjemah Abdullah Haidhir Penerbit Maktab Dakwah dan Bimbingan Jaliyat Rabwah Madinah Riyadh, 1431 H – 2010 M].
Wallahu A’lam
Posting Komentar untuk "Hadits Arbain Ke 2: Tingkatan Agama Islam (Islam, Iman dan Ihsan)"