Ancaman Bagi Pelaku Syirik

Ancaman Bagi Pelaku Syirik. Syirik sebagaimana kita ketahui, bahwasanya para ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah mereka bersepakat bahwa syirik adalah bentuk kemaksiatan yang paling besar kepada Rabbuna Jalla wa A’la. Oleh karena itu, orang yang melakukan syirik berarti pada hakikatnya ia telah berbuat kemaksiatan yang paling besar kepada Allah azza wa jalla. Maka dengan itu kami akan sebutkan atau paparkan tentang ancaman bagi pelaku syirik (orang yang berbuat syirik) kepada Rabbuna Jalla wa A’la.

Baca juga Pengertian Syirik dan Contohnya

ANCAMAN BAGI PELAKU SYIRIK

  • Allah subhanahu wa ta’ala tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepada-Nya, jika ia mati dalam kemusyrikannya dan tidak bertaubat kepada Allah.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik) dengan sesuatu, dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa’ [4]: 48). Lihat juga QS. An-Nisa’: 116

  • Diharamkan Surga bagi orang yang musyrik.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّـٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍۢ

“Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan Surga baginya, dan tempatnya ialah Neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zhalim itu.” (QS. Al-Maidah [5]: 72).

  • Syirik menghapuskan pahala seluruh amal kebaikan.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَلَوْ أَشْرَكُوا۟ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

“Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am [6]: 88). Firman Allah subhanahu wa ta’ala:

وَلَقَدْ أُوحِىَ إِلَيْكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَـٰسِرِينَ

“Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi-Nabi) yang sebelummu: ‘Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi.’” (QS. Az-Zumar [39]: 65).

Dua ayat di atas menjelaskan barang siapa yang mati dalam keadaan musyrik, maka seluruh amal kebaikan yang pernah dilakukannya akan dihapus oleh Allah, seperti shalat, puasa, shadaqah, silaturahim, menolong fakir miskin, dan lainnya.

  • Orang musyrik itu halal darah dan hartanya.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

فَٱقْتُلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدتُّمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَٱحْصُرُوهُمْ وَٱقْعُدُوا۟ لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍۢ ۚ

“Maka perangilah orang-orang musyrik di mana saja kamu temui, tangkaplah dan kepunglah mereka, dan awasilah di tempat pengintaian…” (QS. At-Taubah [9]: 5). Rasulullah ﷺ bersabda:

أُمِرْتُ أنْ أُقاتِلَ النّاسَ حتّى يشهَدوا أنْ لا إلهَ إلّا اللهُ وأنَّ مُحمَّدًا رسولُ اللهِ ويُقِيموا الصَّلاةَ ويُؤتوا الزَّكاةَ فإذا فعَلوا ذلك, عصَموا منِّي دماءَهم وأموالَهم إلا بحق الإسلام، وحِسابُهم على اللهِ تعالى

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka telah melakukan hal tersebut, maka darah dan harta mereka aku lindungi kecuali dengan hak Islam, dan hisab mereka ada pada Allah azza wa jalla.” [1].

Syirik adalah dosa besar yang paling besar, kezhaliman yang paling zhalim, dan kemungkaran yang paling munkar.

Inilah sedikit penjelasan mengenai ancaman bagi pelaku syrik (orang yang berbuat syirik).

_____________________

Keterangan:

1). Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 25) dan Muslim (no. 22), dari Sahabat Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma. Yang melakukan hukum ini adalah ulil amri.

Bahasan ini dapat dilihat dalam kitab ‘Aqidatut Tauhid (hlm. 74-80) oleh Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan, Iqtidhaus Shirathal Mustaqim oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, ad-Daa wad Dawa oleh al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Fat-hul Majid Syarah Kitabit Tauhid oleh Syaikh Abdurrahman bin Hasan, dan lainnya.  

[Disalin dari buku Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Syafi’i, Cetakan Keempat belas Dzulqo’dah 1436 H – September 2015 M].

Wallahu A’lam 

Baca juga:

Posting Komentar untuk "Ancaman Bagi Pelaku Syirik"