Lailatul Qadar adalah
malam yang penuh kemuliaan, lebih baik dari seribu bulan. Banyak orang
bertanya, "Apa tanda-tanda Lailatul Qadar?" dan "Bagaimana kita
tahu telah mendapatkannya?". Malam ini diselimuti ketenangan, dengan
suasana yang damai, tidak terlalu panas atau dingin, serta matahari keesokan
harinya terbit tanpa sinar yang menyilaukan.
Namun, yang lebih
penting dari tanda-tanda alam adalah bagaimana kita mengisi malam tersebut.
Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa siapa yang beribadah dengan penuh keimanan
dan berharap pahala dari Allah, maka ia akan mendapatkan keutamaan Lailatul
Qadar, meskipun tidak menyadarinya. Oleh karena itu, tugas kita bukan hanya
mencari tandanya, tetapi juga memperbanyak ibadah, doa, dan taubat di sepuluh
malam terakhir Ramadan.
Dalam pembahasan ini,
kita akan bawakan dua hadits yang menyebutkan tentang tanda-tanda Lailatul
Qadar dan apakah ada tanda khusus bahwa seseorang mendapatkan keberkahannya
(lailaltul qadar). Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberi kita taufik untuk
meraihnya. Aamiin.
TANDA-TANDA LAILATUL
QADAR
Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam telah mengabarkan tanda-tanda malam lailatul qadar agar
seorang muslim mengetahuinya. Diantara tandanya:
1). Pagi harinya
matahari tidak menyilaukan
Sebagaimana dijelaskan
dalam hadits Ubay bin Ka’ab radhiyallahu anhu;
وَأَمارَتُها أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ في صَبِيحَةِ يَومِها
بَيْضاءَ لا شُعاعَ لَها.
“Tanda Lailatul Qadar
adalah pagi hari malam lailatul qadar, matahari terbit putih, tidak menyilaukan.”[1]
2). Malamnya sejuk
tidak panas
Sebagaimana dijelaskan
dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma sebagai berikut;
لَيْلة القَدْرِ لَيْلةٌ سَمْحةٌ، طَلْقةٌ، لا حارَّةٌ ولا
بارِدةٌ، تُصبِحُ شَمْسُها صَبيحتَها ضَعيفةً حَمْراءَ.
“Lailatul Qadar adalah
malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin. Keesokan harinya
cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan.”[2][3]
TANDA SESEORANG
MENDAPATKAN LAILATUL QADAR
Syaikh Khalid
Al-Mushlih hafizhahullah menyatakan bahwa tidak ada tanda khusus bagi seseorang
yang mendapatkan Lailatul Qadar. Namun, dengan memperbanyak ibadah di sepuluh
hari terakhir Ramadan, seseorang pasti akan meraihnya.
Malam tersebut dapat
dihidupkan dengan shalat Isya, tarawih, dan shalat Subuh berjamaah, yang
dicatat sebagai ibadah sepanjang malam. Nabi ﷺ bersabda bahwa
shalat Isya dan Subuh berjamaah bernilai seperti shalat semalam penuh (HR.
Muslim & Tirmidzi). Rasulullah ﷺ juga
menegaskan bahwa siapa yang shalat bersama imam hingga selesai, maka dicatat mendapat
pahala sepanjang malam (HR. Ahmad). Wallahu A’lam
Posting Komentar untuk "Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar"